TULUNGAGUNG, Pilarsumsel.com – Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek RI, telah mengeluarkan Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai petunjuk teknis dari implementasi Kurikulum Merdeka di lembaga pendidikan di Indonesia.
P5 pada Kurikulum Merdeka itu sendiri merupakan projek lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat maupun berbasis masalah di lingkungan sekolah.
Dalam rangka mengimplementasikan P5 Kurikulum Merdeka, SMAN 1 Kalidawir mewujudkannya dalam kegiatan Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos) tahun 2023 dengan menggunakan sistem Pemilihan Umum (Pemilu) sepeti yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.
Kepala SMAN 1 Kalidawir Nurhodin, melalui Waka Humas Huda Faujan mengatakan, dalam rangka implementasi P5 Kurikulum Merdeka pihaknya menggelar kegiatan Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos) dengan sistem Pemilu seperti yang sudah ditetapkan Pemerintah.
Pilketos 2023, lanjutnya, dilaksanakan pada September dan diikuti oleh 4 calon yang terdiri dari 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki.
“Kegiatan P5 kurikulum merdeka ini kita laksanakan pada kelas X. Pelaksanaan Pilketos kita beri pemahaman tentang konsep Pemilu hingga tata aturannya,” kata Huda Faujan di Kantornya. Selasa (11/10/2023).
Dia menambahkan, untuk memberi pemahaman yang menyeluruh, pada tahap pelaksanaan pemungutan suara juga mendatangkan petugas dari PPK Kalidawir untuk mendampingi para panitia Pilketos.
Sebelum tahap pemungutan suara, lanjut Huda, panitia Pilketos juga mengadakan tahapan debat calon hingga tahapan pemaparan visi misi yang sama persis dengan tahapan Pemilu. Bahkan, secara teknis juga disiapkan bilik suara, kartu suara hingga jadwal kampanye.
“Ini bertujuan agar anak-anak bisa memahami tentang arti demokrasi, bagaimana asas jujur, adil dalam Demokrasi, bagaimana arti kompetisi dan seterusnya,” terangnya.
Huda mengungkapkan, Pilketos SMAN 1 Kalidawir 2023, dimenangkan oleh calon perempuan yang bernama Fania dan wakilnya bernama David Leis kelas XI.
Menurutnya, pelaksanaan Pilketos juga disambut antusias yang tinggi dari seluruh siswa, dari semua siswa yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) hanya 4 siswa yang golput (golongan putih).
“Kita bagi menjadi 5 TPS, karena kelas X itu ada 5 kelas. Artinya seluruh siswa X itu masuk sebagai DPT kemudian dibagi menjadi 5 TPS,” ungkapnya.
Huda menjelaskan, sebelum pelaksanaan pemilihan suara, panitia Pilketos juga menggelar kegiatan seremonial dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh seluruh panitia, pengawas hingga saksi.
Dan Pilketos dengan menggunakan sistem seperti Pemilu yang sudah ditetapkan pemerintah tersebut sudah berjalan sebanyak 2 kali.
Atas suksesnya memberikan pelajaran Demokrasi pada siswa, Kepala SMAN 1 Kalidawir juga memberikan apresiasi dan meminta agar kegiatan positif itu dilanjutkan pada tahun mendatang.
Sebab, siswa tingkat SMA merupakan kategori pemilih pemula dalam Pemilu maupun Pilkada serentak 2024 mendatang.
Sehingga, pemahaman mengenai penggunaan hak suara harus terus diberikan agar para siswa bisa menentukan calon pemimpin yang betul-betul sesuai dengan kaidah agama yaitu 4 sifat wajib rosul (sidiq, amanah, tabligh, fatonah).
“Dengan kegiatan ini diharapkan siswa betul-betul mempunyai kesadaran tentang hak suaranya untuk menentukan pemimpin Indonesia ke depan,” tutup Huda. (dwi)