Prabumulih.Laporan Sumatera. – PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, PHR Regional Sumatera Zona 4, berhasil mencatatkan produksi yang luar biasa dari pengeboran sumur di struktur Gunung Kemala, GNK-102 dan GNK-103, yang terletak di Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
Pada Sabtu, 12 Oktober 2024, hasil pengujian awal menunjukkan sumur GNK-102 memproduksi minyak sebanyak 1.550 barel minyak per hari/(BOPD), yang melampaui target awal sebesar 863,8%. Sementara itu, sumur GNK-103 mencatat produksi sebesar 2.630 barel minyak per hari/(BOPD), melebihi target awal sebesar 1.421%. Selain itu, kedua sumur tersebut juga berkontribusi pada peningkatan produksi dan penjualan gas sebesar kurang lebih 2 juta standar kaki kubik per hari/(MMSCFD), jauh lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Hasil ini jauh lebih tinggi dari target awal yang hanya 180 Barel minyak per hari/(BOPD) untuk lokasi GNK-102 dan 185 barel minyak per hari/(BOPD) untuk lokasi GNK-103. Keberhasilan ini menjadi salah satu momen bersejarah dalam pengembangan sumur struktur di Gunung Kemala.
Reza Nur Ardianto, Senior Manager SSDP Zona 4, mengucap rasa syukur atas keberhasilan pengeboran di sumur GNK-102 dan GNK-103. Reza juga menjelaskan bahwa sumur GNK-102 ini adalah sumur ke sebelas (11) yang di bor dan sumur GNK-103 adalah sumur ke tiga belas (13) yang di bor dari total dua puluh lima (25) sumur yang direncanakan pengeboran di tahun 2024. “Hasil yang melebihi dari target awal ini akan membuat PEP terus berupaya untuk melakukan percepatan dalam kegiatan pengeboran, terutama di wilayah kerja Zona 4, PEP Prabumulih Field, tentunya untuk dapat mencapai taget produksi nasional 1 juta barel per hari di tahun 2030 mendatang,” ungkap Reza.
Djudjuwanto, General Manager Zona 4, mengapresiasi kinerja seluruh tim Zona 4 dan menyatakan untuk pengembangan lapangan akan terus dilakukan agar dapat mempertahankan hasil yang maksimal. Djujuwanto juga menegaskan, apabila terdapat kendala di lapangan, tim-tim terkait agar bisa berdiskusi untuk mencari solusi terbaik dengan segera. Inilah salah satu wujud semangat Go Collaborative Pertamina untuk mencapai operasi hulu migas yang produktif dan efisien. “Keberhasilan yang sangat spektakuler ini merupakan sebuah pencapaian yang fantastis di penghujung tahun 2024. Dengan harapan yang sama hasil seperti ini juga ada di pengeboran-pengeboran berikutnya,” ujar Djudjuwanto, seraya menekankan untuk tetap mengedapankan aspek HSSE di seluruh kegiatan operasi.
Sementara itu Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan menyampaikan apresiasinya kepada tim yang telah berupaya dengan baik sehingga memperoleh pencapaian luar biasa di akhir tahun 2024 ini. “Penemuan ini patut diapresiasi, saya menyampaikan ucapan terimakasih atas kerjasama yang begitu luar biasa dari semua pihak khususnya tim di lapangan,” ungkap Anggono. Iya juga menyebutkan bahwa penemuan dari pemboran sumur GNK -102 dan GNK – 103 ini menjadi semangat yang positif agar kegiatan hulu migas khususnya tim Pertamina dapat terus berupaya dalam mencari cadangan migas. “Sebagaimana arahan Kepala SKK Migas yang meminta agar jangan sampai satu tetespun produksi turun, harapan kami semoga hasil temuan di dua sumur ini dapat terus meningkat kedepannya,” lanjut Anggono. Ia juga meminta kepada para pekerja khususnya tim di lapangan agar tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan kerja ditengah rasa kebahagiaan atas penemuan baru ini.
PEP Prabumulih Field sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah koordinasi serta pengawasan dari SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) mengemban amanah dalam melaksanakan kegiatan operasi Migas di Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, akan terus berupaya melakukan inovasi melalui teknologi terkini dalam industri hulu migas untuk mendukung pencapaian target produksi yang telah ditetapkan. PEP Prabumulih Field juga senantiasa melakukan operational excellence yang mengutamakan aspek HSSE (Health Safety Security & Environment) dalam operasional sehari-hari, dengan berlandaskan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai perusahaan hulu migas yang patuh, handal, dan peduli kepada lingkungan.(rayhan)